![]() |
Dampak Kenaikan Harga BBM. (Foto: SPBU Kuta) |
NexZine.id - Pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 Februari 2025. Keputusan ini memicu reaksi dari berbagai kalangan, termasuk pengamat ekonomi, pengusaha, hingga masyarakat umum.
Kenaikan harga BBM sering kali memicu efek domino dalam perekonomian, mulai dari meningkatnya biaya produksi, harga kebutuhan pokok, hingga turunnya daya beli masyarakat. Bagaimana dampak kenaikan ini terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan?
1. Inflasi Berpotensi Meningkat
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan harga BBM sebelumnya telah menyumbang peningkatan inflasi hingga 5% pada tahun 2022. Di tahun 2025, inflasi diprediksi akan kembali meningkat jika harga BBM terus naik.
Ekonom senior dari Universitas Indonesia, Dr. Ahmad Fadillah, menyatakan bahwa kenaikan BBM akan berdampak langsung pada harga-harga kebutuhan pokok. "Kenaikan BBM memicu kenaikan biaya transportasi dan distribusi, yang akhirnya akan meningkatkan harga barang dan jasa," jelasnya.
2. Daya Beli Masyarakat Tertekan
Dengan naiknya harga BBM, masyarakat harus mengalokasikan anggaran lebih besar untuk transportasi dan kebutuhan sehari-hari. Akibatnya, pengeluaran untuk konsumsi lainnya dapat menurun, yang berdampak pada sektor ritel dan UMKM.
Siti Rahma (35), seorang ibu rumah tangga di Jakarta, mengungkapkan keresahannya:
"Sekarang biaya transportasi naik, harga sembako juga ikut mahal. Kami jadi harus lebih berhemat dan mengurangi pengeluaran lain."
3. Dampak Terhadap Industri dan Transportasi
Sektor industri dan transportasi menjadi sektor yang paling terdampak. Asosiasi Pengusaha Transportasi Indonesia (APTI) menyebut bahwa tarif angkutan umum bisa naik hingga 20% dalam beberapa bulan ke depan.
Sementara itu, sektor manufaktur juga mengalami kenaikan biaya produksi, yang berpotensi mengurangi margin keuntungan perusahaan. Jika kondisi ini berlanjut, industri berisiko melakukan PHK massal demi menekan biaya operasional.
4. Respons Pemerintah dan Solusi yang Ditawarkan
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa pemerintah tengah menyiapkan beberapa langkah mitigasi, termasuk bantuan sosial bagi masyarakat kurang mampu serta subsidi bagi sektor transportasi.
"Kami memahami kekhawatiran masyarakat, dan pemerintah berkomitmen untuk menstabilkan ekonomi melalui berbagai kebijakan yang tepat sasaran," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers.
Kenaikan harga BBM di 2025 membawa dampak signifikan bagi perekonomian Indonesia. Inflasi yang meningkat, daya beli masyarakat yang menurun, serta tekanan pada sektor industri dan transportasi menjadi tantangan yang perlu segera diatasi.
Pemerintah diharapkan mampu memberikan kebijakan yang tepat agar dampak kenaikan ini tidak semakin membebani rakyat dan pelaku usaha.
***