![]() |
Koalisi Sipil Geruduk Ruang Rapat Panja RUU TNI di Hotel Jakarta Pusat. (Foto: Istimewa) |
NexZine.id – Sejumlah perwakilan dari koalisi masyarakat sipil mendatangi ruang rapat Panitia Kerja (Panja) Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) yang digelar di salah satu hotel di Jakarta Pusat. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap sejumlah pasal dalam RUU yang dinilai berpotensi melemahkan prinsip demokrasi dan supremasi sipil.
Dalam aksi tersebut, para anggota koalisi menyampaikan aspirasi mereka dengan membawa sejumlah poster dan melakukan orasi. Mereka menyoroti beberapa pasal yang dianggap dapat memperluas peran militer dalam ranah sipil, yang dinilai bertentangan dengan semangat reformasi TNI.
“Kami menuntut transparansi dan pelibatan publik dalam pembahasan RUU ini. Beberapa poin yang diajukan dalam RUU TNI berpotensi mengancam demokrasi dan menghidupkan kembali dwifungsi ABRI,” ujar salah satu perwakilan koalisi, yang juga merupakan aktivis HAM.
Selain itu, koalisi sipil juga mengkritisi pemilihan lokasi rapat yang dilakukan di hotel alih-alih di gedung parlemen. Mereka menilai keputusan ini sebagai bentuk upaya tertutup yang mengurangi akses publik untuk ikut serta dalam proses legislasi.
Sementara itu, anggota Panja RUU TNI dari Komisi I DPR RI menjelaskan bahwa pembahasan di luar gedung parlemen bertujuan untuk memberikan suasana yang lebih kondusif bagi diskusi mendalam. Meski demikian, mereka memastikan bahwa masukan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat sipil, akan tetap dipertimbangkan dalam penyusunan regulasi ini.
Polemik mengenai revisi RUU TNI ini terus menjadi sorotan, terutama terkait peran militer dalam kehidupan sipil. Publik diharapkan terus mengawasi proses pembahasannya agar aturan yang disahkan tetap sejalan dengan prinsip demokrasi dan supremasi hukum.
***