TSOpTfOlBSdiBUOoGUGiBSOlBA==

Headline:

Pentagon Gunakan Kecerdasan Buatan untuk Prediksi Ancaman di Medan Perang, Era Baru Militer Dimulai

Pentagon mulai mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi dan memprediksi potensi ancaman di medan perang. Strategi ini diharapkan !

 

Pentagon Gunakan Kecerdasan Buatan untuk Prediksi Ancaman di Medan Perang, Era Baru Militer Dimulai-nexzine.id
Pentagon Gunakan Kecerdasan Buatan untuk Prediksi Ancaman di Medan Perang, Era Baru Militer Dimulai. (Foto: rawpixel)

NEXZINE.ID - Pentagon kini resmi mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memprediksi potensi ancaman yang muncul di medan perang. Langkah ini menandai dimulainya era baru dalam dunia militer, di mana kecanggihan sistem digital akan berperan penting dalam pengambilan keputusan strategis.

Melalui program yang dikenal sebagai "GIDE" (Global Information Dominance Experiments), Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengintegrasikan data real-time dari berbagai sumber, seperti citra satelit, sensor medan tempur, hingga data intelijen, lalu diproses menggunakan algoritma AI guna mengidentifikasi pola-pola mencurigakan yang bisa menjadi ancaman potensial.

“Kami sedang memasuki fase di mana AI bukan hanya sekadar alat bantu, tetapi menjadi bagian utama dalam merumuskan strategi militer secara real-time,” ujar Jenderal Glen VanHerck, Komandan US Northern Command (USNORTHCOM), dalam sebuah konferensi pers di Pentagon.

Teknologi ini diklaim mampu memprediksi gerakan musuh beberapa jam bahkan hari sebelum terjadi, memberikan keunggulan signifikan bagi pasukan AS dalam merespons dan mengantisipasi eskalasi konflik. Misalnya, AI dapat mengenali akumulasi pasukan musuh atau pergerakan logistik yang mencurigakan dengan akurasi tinggi.

Penerapan AI ini juga menjadi bagian dari transformasi militer global yang kini fokus pada pengembangan sistem otonom dan otomatisasi pengambilan keputusan. Meski demikian, Pentagon menegaskan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan manusia, guna menghindari potensi kesalahan atau penyalahgunaan teknologi.

Namun, pemanfaatan AI dalam sektor pertahanan ini juga menuai pro dan kontra. Sebagian pengamat menilai langkah ini dapat memicu perlombaan senjata berbasis AI dengan negara-negara besar lainnya seperti China dan Rusia. Sementara di sisi lain, teknologi ini dianggap sebagai lompatan besar dalam modernisasi militer dan perlindungan nasional.

Hingga kini, Pentagon terus melakukan uji coba lanjutan dan memperkuat kolaborasi dengan perusahaan teknologi seperti Palantir, Microsoft, dan Google yang sebelumnya sempat terlibat dalam proyek-proyek militer.

***

Daftar Isi
Formulir
Tautan berhasil disalin