![]() |
Wanita Sarjana Pendidikan Curhat Sulitnya Cari Kerja: Sudah Apply 500 Lamaran. (Foto: TT/aleeresti) |
NEXZINE.ID - Sebuah TikTok yang diunggah oleh pengguna akun @aleeresti tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam video tersebut, seorang wanita lulusan Sarjana Pendidikan membagikan kisah pilunya tentang sulitnya mencari pekerjaan meski sudah mengirimkan ratusan lamaran.
"Sudah apply lebih dari 500 lamaran kerja selama setahun ini, mulai dari Jobstreet, Glints, email, LinkedIn, sampai ke website perusahaan. Tapi hasilnya nihil," curhatnya dalam video berdurasi singkat tersebut.
Wanita tersebut mengaku telah menyelesaikan studinya pada 2024 lalu. Sejak lulus, ia terus berjuang melamar pekerjaan di berbagai platform. Bahkan, ia mencatat, di masing-masing platform setidaknya sudah mengirimkan lebih dari 100 lamaran.
Namun, alih-alih mendapatkan pekerjaan, ia justru menghadapi banyak penolakan. "Sudah beberapa kali dipanggil interview, tapi selalu gagal. Ada yang bilang kurang pengalaman, ada yang bilang overqualified. Lama-lama jadi stress, OVT (Overthinking)," tuturnya.
Yang lebih membuatnya frustrasi, ia merasa sering kalah bersaing dengan kandidat yang disebut sebagai "anak titipan". Istilah ini merujuk pada pelamar yang mendapatkan pekerjaan karena koneksi atau rekomendasi internal, bukan murni dari proses seleksi terbuka.
Curhatan wanita ini pun menuai banyak komentar dari warganet. Banyak yang merasa senasib dan berbagi pengalaman serupa.
"Sabar mbak, saya juga udah apply ratusan tapi masih nganggur," tulis salah satu warganet.
"Zaman sekarang bukan cuma skill yang dicari, tapi juga 'siapa yang kamu kenal'," komentar pengguna lainnya.
Fenomena sulitnya fresh graduate mendapatkan pekerjaan memang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Tingginya persaingan, ketidakcocokan skill, serta praktik nepotisme dalam proses rekrutmen menjadi faktor yang sering dikeluhkan oleh para pencari kerja.
![]() |
Wanita Sarjana Pendidikan Curhat Sulitnya Cari Kerja: Sudah Apply 500 Lamaran. (Foto: TT/aleeresti) |
Persaingan Ketat di Dunia Kerja
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di Indonesia per Maret 2025 masih cukup tinggi di kalangan lulusan perguruan tinggi. Banyak perusahaan yang kini lebih selektif dan memprioritaskan kandidat dengan pengalaman kerja, meski di sisi lain banyak fresh graduate yang kesulitan mendapatkan pengalaman tersebut.
"Ini seperti lingkaran setan. Fresh graduate diminta punya pengalaman, tapi untuk dapat pengalaman saja susah karena belum diberi kesempatan," kata pengamat ketenagakerjaan, Ahmad Fauzi.
Tips Agar Lolos Seleksi Kerja
Pengamat karir menyarankan agar para fresh graduate meningkatkan daya saing mereka dengan beberapa cara:
- Perbanyak Portofolio: Ikut program magang, freelance, atau proyek volunteer.
- Perluas Networking: Ikut seminar, workshop, atau komunitas profesional.
- Tingkatkan Soft Skill: Seperti kemampuan komunikasi, problem solving, dan kerja tim.
- Personal Branding di Media Sosial: Manfaatkan LinkedIn secara maksimal.
Kisah dari TikTok @aleeresti ini kembali menjadi pengingat betapa kompleksnya dunia kerja saat ini. Di tengah persaingan ketat, koneksi masih kerap menjadi faktor yang menentukan.