TSOpTfOlBSdiBUOoGUGiBSOlBA==

Headline:

Marshel Widianto Ogah Balik ke Politik: Semua Orang Pengen Saya Mati

Marshel Widianto ungkap trauma setelah terjun ke dunia politik. Dihujat netizen, ia mengaku mentalnya sempat terganggu dan tak ingin kembali ke dunia

 

Marshel Widianto Ogah Balik ke Politik: Semua Orang Pengen Saya Mati-nexzine.id
Marshel Widianto Ogah Balik ke Politik: Semua Orang Pengen Saya Mati. (Foto: IG/marshel_widianto)

NEXZINE.ID - Komika Marshel Widianto mengaku tak ingin lagi terjun ke dunia politik setelah pengalaman pahit yang ia alami saat mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota Tangerang Selatan pada Pilkada 2024 lalu.

Dalam podcast bersama Raditya Dika yang tayang baru-baru ini, Marshel blak-blakan menceritakan tekanan mental yang ia alami setelah keputusannya masuk ke ranah politik. Ia mengaku sempat mengalami gangguan mental akibat hujatan dari warganet.

"Jujur, nggak, Bang," ujar Marshel saat ditanya apakah masih tertarik kembali ke dunia politik.

Menurut Marshel, komentar negatif yang membanjiri media sosialnya membuat kondisi mentalnya terguncang. Bahkan, ia menyebut bahwa hampir semua pesan yang ia terima berisi ujaran kebencian dan ancaman.

"Bukan kapok, tapi sempat gila kemarin," ungkap Marshel.

"Semua orang yang ada di komentar saya dan juga DM, itu semua orang pengen saya mati," imbuhnya.

Marshel Widianto mengaku awalnya ingin belajar dan memahami dunia politik dari dalam. Namun, ia kini menyadari bahwa keputusannya saat itu terlalu terburu-buru.

"Ketika saya berangkat ke politik kemarin, saya pikir saya bisa untuk belajar lah sambil memahami," tuturnya.

Komedian yang dikenal dengan gaya humornya yang ceplas-ceplos ini menambahkan bahwa pengalaman tersebut menjadi pelajaran penting dalam hidupnya untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan.

"Pelajarannya adalah, jangan cepat mengambil keputusan," pungkasnya.

Pelajaran untuk Publik Figur: Politik Bukan Sekadar Popularitas

Masuk ke dunia politik memang menjadi tren di kalangan publik figur. Namun, pengalaman Marshel Widianto menjadi pengingat bahwa popularitas tidak selalu sejalan dengan penerimaan masyarakat dalam ranah politik. Tekanan publik, ekspektasi tinggi, dan ujian mental adalah risiko yang harus siap dihadapi.

Daftar Isi
Formulir
Tautan berhasil disalin