![]() |
Prabowo Sampaikan Pidato Perdana di Sidang Umum PBB ke-80, Indonesia Raih Posisi Bergengsi. (Foto: Ist/nexzine) |
NEXZINE.ID - Aula Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York menjadi saksi kembalinya suara Indonesia di kancah global. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada Selasa, 23 September 2025, menyampaikan pidato perdananya dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-80.
Kehadiran langsung ini menjadi momen penting setelah satu dekade Indonesia absen tampil di podium utama. Selama sepuluh tahun terakhir, pidato Indonesia disampaikan secara daring oleh Presiden Joko Widodo saat pandemi Covid-19 atau diwakili pejabat setingkat wakil presiden maupun menteri.
Posisi Strategis: Urutan Ketiga di Podium
Presiden Prabowo mendapat kehormatan untuk berbicara pada sesi pertama Debat Umum, tepat di urutan ketiga. Posisi ini menempatkan Indonesia sejajar dengan dua negara besar: Brasil yang membuka sidang, serta Amerika Serikat sebagai tuan rumah yang mendapat giliran kedua.
Urutan ini menjadi salah satu yang paling bergengsi yang pernah diraih Indonesia di forum PBB. Sebelumnya, Presiden Soekarno berpidato di urutan ke-46, Presiden Soeharto di urutan ke-61, Presiden Megawati di urutan ke-17, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di urutan 20, 21, serta 16. Presiden Joko Widodo sendiri pernah berpidato daring di urutan ke-16.
Pesan Perdamaian dan Persaudaraan Universal
Dalam pidato pembukaannya, Presiden Prabowo menyampaikan penghormatan kepada para pemimpin dunia yang hadir. Ia menekankan pentingnya persatuan di tengah perbedaan bangsa, agama, dan budaya.
“Sungguh suatu kehormatan besar bagi saya untuk berdiri di General Assembly Hall yang agung ini, di antara para pemimpin yang mewakili hampir seluruh umat manusia. Kita berbeda ras, agama, dan kebangsaan, namun kita berkumpul bersama sebagai satu keluarga,” ujar Presiden Prabowo.
Ia menambahkan bahwa seluruh manusia diciptakan setara, dengan hak yang tidak dapat dicabut: hidup, kebebasan, dan mengejar kebahagiaan.
Delegasi Indonesia di PBB
Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam sidang ini sejumlah menteri kabinet, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri HAM Natalius Pigai, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Umar Hadi.
Babak Baru Diplomasi Indonesia
Kehadiran Presiden Prabowo di podium Majelis Umum PBB menandai babak baru diplomasi Indonesia. Posisi istimewa yang diperoleh tahun ini memperkuat simbol bahwa Indonesia kembali aktif mengambil peran dalam forum multilateral dunia.
Dengan pidato perdananya yang menekankan nilai persaudaraan universal, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk hadir sebagai jembatan perdamaian di tengah tantangan global.