TSOpTfOlBSdiBUOoGUGiBSOlBA==
00 month 0000

Headline:

YouTuber Stevansyoung Didatangi Banser Jember Usai Unggahan Video Kontroversial soal Trans7

Video YouTuber Stevanus menuai kecaman Banser Jember karena dinilai menyinggung kiai dan pesantren. Ia akhirnya meminta maaf secara terbuka.

YouTuber Stevansyoung Didatangi Banser Jember Usai Unggahan Video Kontroversial soal Trans7-nexzine.id
YouTuber Stevansyoung Didatangi Banser Jember Usai Unggahan Video Kontroversial soal Trans7. (Foto: Ist)
NEXZINE.ID - Sebuah video unggahan YouTuber bernama Stevanus dengan akun Stevansyoung memicu kemarahan sejumlah anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jember. Konten tersebut dinilai menyinggung pondok pesantren dan para kiai, serta dianggap membela salah satu stasiun televisi nasional, Trans7, dalam polemik yang tengah ramai diperbincangkan.

Akibatnya, pada Jumat sore (17/10/2025), sekelompok anggota Banser mendatangi rumah Stevanus di Perumahan Rich Village No. 59, Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Jember. Mereka datang untuk menyampaikan kekecewaan sekaligus meminta klarifikasi langsung dari sang YouTuber.

“Kami Banser Jember sebagai benteng ulama, benteng kiai, dan benteng NKRI sangat kecewa dan menyayangkan terhadap tayangan video yang sudah ramai oleh Stevanus,” ujar Muhammad Irwan, Wakil Satuan Koordinator Cabang (Satkorcab) Banser Jember.

Irwan menjelaskan bahwa isi video Stevanus seolah menggiring opini bahwa permintaan maaf Trans7 dalam polemik sebelumnya tidak perlu dilakukan. Menurutnya, hal tersebut menyakiti hati para santri dan warga Nahdliyin yang merasa pesantren serta kiai telah disudutkan.

“Pesantren punya tradisi dan budaya tersendiri. Tidak semua orang bisa memahami itu. Jadi tidak pantas disampaikan secara sembarangan oleh pihak yang tidak memahami tradisi pesantren,” tegasnya.

Stevanus Sampaikan Permintaan Maaf Terbuka

Menanggapi kedatangan Banser, Stevanus akhirnya meminta maaf secara terbuka. Ia mengaku tidak bermaksud menyinggung pihak mana pun, khususnya kalangan pesantren, Nahdlatul Ulama (NU), dan Banser.

“Saya mohon maaf sebesar-besarnya kalau ada pihak, terutama dari pondok pesantren, NU, dan Banser yang merasa tersinggung. Saya menyadari konten saya memang tidak pantas ditayangkan,” ujar Stevanus kepada wartawan.

Stevanus menjelaskan bahwa video tersebut awalnya dibuat untuk membahas isu mengenai undang-undang reses, namun diakuinya, cara penyampaian konten tersebut kurang tepat dan menyinggung banyak pihak.

“Saya belum bisa mengelola kata-kata dengan baik, dan ternyata menimbulkan luka bagi pihak lain. Untuk itu saya minta maaf,” tambahnya.

Situasi di lokasi tetap kondusif berkat pengawalan aparat kepolisian. Pihak kepolisian kemudian membawa kedua belah pihak ke kantor polisi untuk melakukan mediasi dan menyelesaikan persoalan secara damai.

Reaksi Warganet

Video dan permintaan maaf Stevanus kini tengah ramai dibicarakan di media sosial. Sejumlah warganet menilai langkah Banser sudah tepat untuk menjaga kehormatan pesantren dan kiai, sementara sebagian lainnya meminta agar kasus ini menjadi pelajaran bagi para kreator konten agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan opini di ruang publik.


Daftar Isi
Formulir
Tautan berhasil disalin