TSOpTfOlBSdiBUOoGUGiBSOlBA==
00 month 0000

Headline:

Sudah Dicabut Tapi Kambuh Lagi? Ini Penyebab Cantengan Berulang

Cantengan sering kambuh meskipun sudah diobati. Sudah dipotong, sudah dicabut, bahkan sudah minum obat, tapi beberapa bulan kemudian nyeri datang lagi

 

Sudah Dicabut Tapi Kambuh Lagi? Ini Penyebab Cantengan Berulang-nexzine.id
Sudah Dicabut Tapi Kambuh Lagi? Ini Penyebab Cantengan Berulang. (Foto: Ist/nexzine)

NEXZINE.ID - Cantengan sering kambuh meskipun sudah diobati. Sudah dipotong, sudah dicabut, bahkan sudah minum obat, tapi beberapa bulan kemudian nyeri datang lagi, kuku kembali menusuk kulit, dan kadang disertai nanah.

Jika Anda mengalami hal ini, Anda tidak sendirian. Banyak pasien bertanya:

• “Kenapa cantengan saya tidak sembuh-sembuh?”

• “Kenapa cantengan kambuh lagi padahal sudah dicabut?”

Cantengan adalah kondisi ketika ujung atau sisi kuku tumbuh ke arah kulit, bukan ke luar sebagaimana mestinya. Akibatnya terjadi nyeri, kemerahan, bengkak, infeksi, bau tidak sedap sampai sulit berjalan.

Masalahnya, cantengan bukan hanya soal kuku yang salah potong. Pada banyak kasus, cantengan adalah masalah arah tumbuh kuku dan akar kuku, sehingga jika tidak ditangani dengan benar, cantengan akan terus kambuh.

Kenapa Cantengan Sering Kambuh?

Berikut adalah penyebab utama cantengan sering kambuh, yang paling sering ditemukan di lapangan.

1. Struktur Kuku yang Melengkung ke Dalam

Sebagian orang memiliki bentuk kuku yang terlalu melengkung, tebal dan keras, dan arah tumbuhnya condong ke samping.

Pada kondisi ini, meskipun kuku dipotong atau dicabut, pola tumbuhnya tidak berubah. Akibatnya, saat kuku tumbuh kembali, ujungnya akan kembali menusuk kulit.

Inilah penyebab cantengan kambuhan yang sering tidak disadari.

2. Akar Kuku Tidak Ditangani

Ini adalah penyebab paling sering cantengan kambuh.

Banyak tindakan hanya:

• Menggunting bagian kuku yang menusuk

• Mengangkat kuku sebagian

• Bahkan mencabut seluruh kuku tanpa mengoreksi akarnya

Padahal jika akar kuku masih aktif, maka:

• Kuku akan tumbuh lagi

• Dengan arah yang sama

• Dan cantengan akan terulang

Masalahnya terlihat hilang, tapi akarnya masih ada.

3. Salah Metode Pengobatan

Tidak semua cantengan bisa ditangani dengan cara yang sama.

Kesalahan yang sering terjadi:

• Cantengan kronis ditangani seperti cantengan ringan

• Cantengan bernanah hanya diberi obat tanpa tindakan lokal

• Tidak ada evaluasi bentuk kuku sebelum tindakan

Akibatnya, cantengan memang membaik sementara, tapi kambuh dalam hitungan minggu atau bulan.

4. Kebiasaan Potong Kuku yang Salah

Kebiasaan ini sering dianggap sepele, padahal sangat berpengaruh.

Kesalahan umum:

• Memotong kuku terlalu pendek

• Membulatkan sudut kuku

• Mengorek kuku dengan benda tajam

• Memotong kuku saat kuku lunak (habis mandi)

Kebiasaan ini membuat:

• Kulit sisi kuku mudah terluka

• Kuku “diarahkan” masuk ke dalam

• Peradangan mudah terjadi berulang

5. Penggunaan Sepatu Terlalu Sempit

Sepatu sempit atau ujung runcing memberi tekanan terus-menerus pada kuku.

Dampaknya:

• Kuku terdorong ke samping

• Kulit tertekan ke arah kuku

• Terjadi peradangan kronis

6. Infeksi Tidak Ditangani Sampai Tuntas

Pada cantengan bernanah, bakteri bisa masuk ke jaringan sekitar kuku.

Jika hanya minum antibiotik tanpa tindakan lokal, luka tidak dibersihkan dengan benar.

Maka:

• Infeksi bisa “diam” sementara

• Lalu aktif kembali

• Cantengan muncul lagi

7. Penyakit Penyerta yang Tidak Disadari

Beberapa kondisi membuat cantengan lebih mudah kambuh adalah diabetes, gangguan pembuluh darah, obesitas, kaki sering berkeringat, dan jamur kuku.

Pada kondisi ini:

• Luka lebih sulit sembuh

• Infeksi lebih mudah terjadi

• Cantengan lebih sering berulang

8. Jaringan Daging Tumbuh (Granulasi)

Pada cantengan kronis sering muncul jaringan daging berlebih di sisi kuku.

Jaringan ini mudah berdarah, mudah terinfeksi, dan menjadi “jalan masuk” kuku ke kulit.

Jika tidak ditangani, cantengan hampir pasti kambuh.

9. Tidak Ada Edukasi Pasca Tindakan

Banyak pasien merasa setelah tindakan “sudah selesai”.

Padahal tanpa edukasi:

• Cara potong kuku tetap salah

• Sepatu masih sempit

• Luka tidak dirawat optimal

Menurut dr Tery Nehemia, cantengan yang sering kambuh hampir selalu disebabkan oleh akar kuku yang tidak ditangani dengan tepat.

Dalam praktik klinisnya, banyak pasien datang dengan riwayat:

• Sudah pernah dicabut

• Sudah minum obat

• Sudah beberapa kali kambuh

Namun setelah dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap bentuk dan arah tumbuh kuku, penyebab utama biasanya adalah pola tumbuh kuku yang tidak pernah dikoreksi sejak awal.

Informasi edukatif dan penanganan cantengan berulang juga dapat dibaca di cantengancore.com.

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan (FAQ)

Apakah cantengan bisa sembuh permanen?

Bisa, jika akar kuku ditangani dan kebiasaan penyebabnya diubah.

Apakah cabut kuku selalu menyembuhkan cantengan?

Tidak selalu. Jika arah tumbuh kuku tidak dikoreksi, cantengan bisa kambuh.

Berapa lama cantengan bisa kambuh setelah dicabut?

Biasanya 1–6 bulan, tergantung pertumbuhan kuku dan perawatan.

Kesimpulan

Cantengan sering kambuh bukan karena pengobatan gagal, tetapi karena:

• Akar masalah tidak ditangani

• Metode tidak sesuai

• Edukasi kurang optimal

Dengan penanganan yang tepat, cantengan bisa diselesaikan secara tuntas dan tidak mengganggu aktivitas lagi.

Untuk edukasi kesehatan kuku dan cantengan, kunjungi https://www.cantengancore.com

Daftar Isi
Formulir
Tautan berhasil disalin